Rabu, 04 Januari 2012

DASAR PEMIKIRAN


 C. DASAR PEMIKIRAN.
Ada beberapa hal yang mendasari adanya rancangan strategi pembelajaran PTFU antara lain :
1.    Bahwa Allah telah menciptakan manusia sebagai ciptaan yang dapat menggunakan akal dan budinya untuk memahami, hal ini sesuai dengan firman Allah dalam Surah An Nahl ayat 78, yang artinya :
"Dan Allah mengeluarkan kamu dari perut ibumu dalam keadaan tidak mengetahui sesuatupun, dan Dia memberi kamu pendengaran, penglihatan dan hati ( pemahaman ), agar kamu bersyukur ".
Dari ayat tersebut diatas, dapat kita fahami bahwa Allah telah dengan sengaja menciptakan makhluq yang namanya manusia dengan berbagai potensi melihat, mendengar dan memahami.
2.    Bahwa Setiap manusia itu memiliki kemampuan yang berbeda antara satu  dengan yang lain, oleh karena itu perlu diberi kesempatan untuk dapat mengembangkan kemampuannya tersebut secara optimal.
3.    Bahwa setiap manusia memiliki kecepatan dan irama yang berbeda dalam kegiatan belajar, karena itu akselerasi ini  perlu  diberikan penghargaan.
4.    Bahwa dalam kegiatan belajar perlu ditumbuh kembangkan kemampuan mencari dan menemukan sendiri agar siswa memiliki kepercayaan diri yang tinggi.
5.    Bahwa Guru bukanlah merupakan satu satunya sumber belajar, oleh karena itu bahan pembelajaran perlu digali dari berbagai sumber, antara lain buku, koran, majalah, televisi sampai ke internet.

Dasar pemikiran diatas, sesunggunya dilandasi oleh teori teori belajar di antaranya dari humanisme, yang dikemukakan oleh Rogers dalam bukunya yang berjudul Freedom to Learn yang mengemukakan beberapa prinsip belajar sbb :
o    Manusia itu mempunyai kemampuan untuk belajar secara alami.
o    Belajar yang signifikan terjadi apabila Subject mater dirasakan murid mempunyai relevansi dengan maksud-maksudnya sendiri
o    Belajar yang menyangkut suatu perubahan di dalam persepsi mengenai dirinya sendiri dianggap mengancam dan cenderung untuk ditolaknya.
o    Tugas-tugas belajar yang mengancam diri adalah lebih mudah dirasakan dan diasimilasikan apabila ancaman-ancaman dari luar itu semakin kecil.
o    Apabila ancaman terhadap diri siswa rendah, pengalaman dapat diperoleh dengan berbagai cara yang berbeda-beda dan terjadilah proses belajar.
o    Belajar yang bermakna diperoleh siswa dengan melakukannya.
o    Belajar diperlancar bilamana siswa dilibatkan dalam proses belajar dan ikut bertanggung jawab terhadap proses belajar itu.
o    Belajar atas inisiatif sendiri yang melibatkan pribadi siswa seutuhnya, baik perasaan maupun intelek, merupakan cara yang dapat memberikan hasil yang mendalam dan lestari.
o    Kepercayaan terhadap diri sendiri, kemerdekaan, kreativitas lebih mudah dicapai terutama siswa dibiasakan untuk mawas diri dan mengeritik dirinya sendiri dan penilaian diri orang lain merupakan cara kedua yang penting.
o    Belajar yang paling berguna secara sosial di dalam dunia modern ini adalah belajar mengenai proses belajar, suatu keterbukaan yang terus menerus terhadap pengalaman dan penyatuannya ke dalam dirinya sendiri mengenai proses perubahan itu.
Dari prinsip belajar yang dikemukakan oleh Teori humanis tersebut maka disusunlah prinsip dasar dalam setrategi pembelajaran PTFU sebagai berikut :
1. Siswa perlu merencanakan kegiatan belajar sesuai dengan kemampuan sendiri.
           Kesulitan dalam belajar yang dialami siswa, adalah mereka harus belajar sesuai dengan kemauan guru, bukan berdasarkan kemampuan diri siswa sendiri. Oleh karena itu seorang guru tidak boleh memaksakan kehendak melebihi dari kemampuan siswa, untuk itu siswa perlu dibimbing untuk membuat perencanaan belajar yang disesuaikan dengan kemampuan mereka berdasarkan target kurikulum, Tolok ukur keberhasilan belajar siswa telah dijabarkan dalam indikator keberhasilan pencapaian kompetensi.

2. Siswa perlu tahu apa yang seharusnya diketahui
    Kesulitan yang sering dialami siswa dalam belajar adalah bagaimana mengetahui  ruang lingkup atau cakupan materi yang seharusnya dipelajari, dengan membaca buku sumber yang tebal memang memberikan pengetahuan yang luas dan mendalam, akan tetapi siswa tidak dapat fokus terhadap apa yang sedang dipelajari, dalam pandangan siswa buku yang tebal itu adalah sebuah pertanyaan yang besar pula, bagian mana yang perlu ia pelajari, kalau semua,  itu tidak mungkin. Oleh karena itu maka guru perlu memberikan bimbingan kepada siswa agar mereka dapat mengetahui dan mengerti apa yang seharusnya diketahui.
   
3.  Untuk keberhasilan belajar perlu dibangun motivasi belajar.
 Motivasi belajar adalah merupakan sebuah elemen yang perlu ada dalam proses belajar, karena daya tahan siswa dalam belajar itu banyak dipengaruhi besar kecilnya motivasi belajar siswa. Siswa akan mudah lelah jika motivasi belajarnya lemah,  dan siswa akan mampu belajar dengan tekun jika ia memiliki motivasi yang kuat. Hal ini sesuai dengan apa yang dikemukakan Purwanto Ngalim M, (1977 – 72 ) sebagai berikut :
“motivasi dapat didefinisikan sebagai kekuatan-kekuatan yang kompleks, dorongan-dorongan, kebutuhan-kebutuhan pernyataan-pernyataan ketegangan    ( tension states) atau mekanisme-mekaknisme lainnya yang memulai dan menjaga kegiatan-kegiatan yang diinginkan kearah pencapaian tujuan-tujuan personal"

Tidak ada komentar:

Posting Komentar